Mitos mengenai bayi kalung usus
Di masyarakat kita ada banyak keyakinan mengenai kehamilan dan bayi
meskipun itu sekedar mitos atau keyakinan tanpa fakta ilmiah, contohnya
bayi kalung usus. Bagi sebagian masyarakat kondisi bayi kalung usus
dianggap merupakan sebuah kelebihan bagi si bayi itu sendiri. Di
masyarakat Jawa, bayi kalung usus diistilahkan dengan “bayi tiba sampir”
dan memiliki sejumlah keistimewaan.
Keistimewaan-keistimewaan
bayi kalung usus yang santer beredar di kalangan masyarakat diantaranya
bayi yang lahir dengan terlilit tali pusar bayi kelak akan memiliki
postur tubuh yang bagus sehingga selalu pantas mengenakan pakaian
apapun. Mitos kalung usus lainnya adalah bayi tersebut akan berwajah
tampan jika laki-laki dan cantik jika perempuan serta mudah memperoleh
pasangan. Bahkan ada sebagian orang meyakini bahwa bayi kalung usus akan
memiliki intuisi yang kuat bahkan kemampuan supranatural saat ia dewasa
kelak.
Tak hanya itu, ada pula mitos kalung usus yang terdengar
lebih “aneh”, yaitu bayi kalung usus nantinya akan hidup secara
berkecukupan karena mendapatkan kalung dari langit. Di Cina juga
terdapat mitos senada, usus yang melilit di leher bayi harus dikeringkan
dan disimpan karena kelak usus tersebut akan menjadi pengikat rejeki si
anak. Tetapi yang namanya mitos selalu tanpa bukti ilmiah. Banyak orang
yang dulunya terlahir dengan kalung usus ternyata tidak memiliki
keistimewaan sebagaimana yang diyakini tadi.
Sebaliknya, secara
ilmiah ilmu kedokteran telah lama memberikan penjelasan mengenai bayi
kalung usus. Tercatat 20% bayi terlahir dengan kondisi terlilit tali
pusar bayi. Alih-alih membawa keistimewaan, kondisi ini justru berisiko
menimbulkan komplikasi selama proses persalinan, diantaranya bayi dapat
tercekik sehingga membuat bayi dapat kekuranagn pasokan oksigen, atau
bayi terjerat sehingga sulit melalui jalan lahir. Hal ini sering membuat
proses persalinan memerlukan proses penyayatan tambahan pada vagina ibu
atau bahkan bedah Caesar untuk mengeluarkan bayi.
Penyebab bayi
kalung usus biasanya terjadi sebelum usia bayi 30 minggu. Di masa ini
bayi secara normal sering bergerak dan berputar, pada sejumlah bayi hal
ini menyebabkan tali pusar melilit di tubuhnya (umumnya di leher). Dan
saat memasuki usia 30 minggu, umumnya bagian kepala atau bokong bayi
mulai memasuki panggul ibu sebagai tanda mendekati masa persalinan. Maka
jika lilitan tali pusar bayi tadi masih terjadi, bisa dipastikan bayi
akan terlahir dengan kalung usus.
Sebagai bahan kewaspadaan, ada
sejumlah indikasi yang dapat mengarah pada kelahiran bayi kalung usus,
diantaranya posisi bayi sungsang menetap setelah usia janin 34 minggu,
terlihat lilitan tali pusar bayi melalui USG serta adanya penurunan
detak jantung bayi saat ibu mulai merasakan kontraksi.
No comments:
Post a Comment