Virus kuning / Gemini Virus pada tanaman cabe merupakan penyakit
tanaman cabe yang sangat sulit diatasi, belum ditemukan hingga detik ini
obat/pestisida kimia yang ampuh untuk mengobati tanaman cabe yang
terserang virus kuning.
Virus kuning ini ditularkan oleh kutu kebul yang menghisap daun cabe
yang menularkan virus kuning tsb. Beberapa hari setelah itu tananan cabe
bergejala daun dan pucuk menguning, pertumbuhan kerdil hingga gagal
berproduksi.
Perlakuan pengendalian secara ramah lingkungan dengan cara
mengekstrak beberapa jenis tumbuhan untuk merangsang pertumbuhan gen
resisten yang tahan/kebal terhadap serangan kutu kebul yang menularkan
virus kuning, merupakan salah satu langkah efektif untuk melindungi
tanaman terhadap penyakit virus kuning ini. Kemudian memberi agenhayati
untuk meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Berikut ramuan yang direkomendasikan untuk menghindari serangan virus
kuning pada tanaman cabe :
A. Ekstrak Tanaman :
(pilih salah satu jenis tanaman)
– Daun Tanaman Bunga Kembang Pukul 4 sore, atau
– Daun Tanaman bunga Pagoda, atau
– Daun Bayam Duri
B. Agenhayati yang digunakan :
Jenis agenhayati di Rekomendasikan dan cara membuatnya : KLIK DISINI
C. Cara Aplikasi ke Tanaman :
– Dapatkan ekstrak salah satu jenis tanaman dengan cara merendamkan
daunnya sebanyak 250 gram ke dalam 1 liter air panas selama 3 jam, lalu
disaring dan ambil larutan ekstraknya saja. Campurkan larutan ekstrak
tsb dengan air dengan perbandingan 1:10. ( 1 liter ekstrak tanaman : 10
liter air ). Kemudian disemprotkan ke tanaman cabe pada usia
dipersemaian, 3 hari setelah pindah tanam dan 15 hari setelah pindah
tanam.
– Semprotkan Agenhayati
pada tanaman cabe di persemaian, 1 minggu setelah tanam dan 4 minggu
setelah tanam. Perlakuan agenhayati ini untuk memberi daya tahan tanaman
terhadap penyakit.
Mari dishare ke teman-teman petani cabe, semoga tips ini bermanfaat.
Like Fanspage Facebook : Indonesia Bertanam
GAMEFOWL
Tuesday, 13 October 2015
Virus Gemini Penyebab Keriting Bule
Virus Gemini Penyebab Keriting Bule Tanaman Cabe
Penyakit Keriting Bule atau Virus Kuning
Penyebab : Gemini Virus ”TYLCV” (Tomato Yellow Leaf Curl Virus)
Morfologi dan Daur Penyakit
Virus Kuning atau Keriting Bule tidak ditularkan melalui biji, tetapi dapat menular melalui penyambungan dan melalui serangga vektor kutu kebul. Kutu kebul merupakan vektor/pembawa utama penyakit ini. Kutu kebul dapat menularkan geminivirus secara persisten (tetap) artinya sekali makan pada tanaman yang mengandung virus, seumur hidupnya dapat menularkan dan menyebarkan penyakit ini.
Selain kutu kebul, OPT (organisme penggangu tanaman) yang dapat menularkan penyakit virus gemini adalah jenis kutu-kutuan. Yakni kutu daun, tungau dan thrips yang merupakan penyebab utama keriting daun. Itulah sebabnya tanaman cabe yang terserang virus gemini pada umumnya juga mengalami keriting daun.
Gejala serangan secara umum :
Warna tulang daun berubah menjadi kuning terang, mulai dari daun-daun muda dibagian pucuk tanaman, berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas (cupping).
Selanjutnya daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan biasanya produksi buah menurun dan lama-kelamaan tidak berbuah sama sekali. Gejala di lapangan di tiap daerah biasanya tidak sama, tergantung dari jenis varietas cabai, ketinggian tempat dan lingkungan.
Tanaman inang lain yang disukai virus kuning adalah Tomat, cabai rawit, tembakau, gulma babadotan/wedusan dan bunga kancing (Gomphrena globosa).
Pengendalian :
Hingga saat ini belum ada zat kimia apapun yang mampu membasmi virus gemini.
Anjuran teknologi pengendalian virus kuning yang dilakukan selama ini merupakan hasil penelitian dan kajian lapangan Lembaga Penelitian (Balitsa), Perguruan Tinggi (IPB, UGM) dan instansi terkait, dengan upaya pengendalian antara lain sebagai berikut :
A. Pada Persemaian
– Budidaya dengan menggunakan benih yang steril, sehat dan bukan berasal dari daerah terserang.
– Menanam varietas yang agak tahan (karena tidak ada yang tahan) misalnya cabai Kopay Sumbar.
– Perendaman benih dengan larutan PGPR (Plant Growth Promotion Rhizobacter), atau Pf/Pseudomonas fluorescens dengan dosis 20 ml/liter air selama 6 – 12 jam). Beberapa Laboratorium PHP di daerah sudah mampu membuat bahan perbanyakan larutan PGPR atau Pf, selain itu bahan perbanyakan PGPR juga dapat diperoleh di Klinik Tanaman Fakultas Pertanian IPB (Institut Pertanian Bogor),
– Menutup/mengerodongi persemaian sejak benih disebar untuk pencegahan masuknya vektor virus dengan menggunakan kasa/kelambu halus yang tembus sinar matahari.
B. Di Lapangan :
– Untuk menahan / membatasi masuknya vektor kutu kebul ke dalam petak tanaman, dilakukan penanaman tanaman border/pembatas lahan tanam dengan 6 baris tanaman jagung 3-4 minggu sebelum tanam cabai dengan jarak tanam rapat 15 – 20 cm atau tanaman border lainnya antara lain, orok–orok, dan pagar kelambu setinggi 2,8 – 3m dari tanah,
– Penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi infestasi serangga vektor dan mengurangi gulma,
– Penyiraman tanaman pada umur 1 minggu sebelum tanam dengan PGPR 20 cc / l air, dan dilanjutkan pada umur 20 HST dan 40 HST dengan konsentrasi 20 cc / l air dengan volume penyiraman 100 ml /tanaman, bersamaan pemupukan susulan.
– Pemberian pupuk kandang/kompos minimal 20 ton/ha,
– Sanitasi lingkungan, mengendalikan gulma berdaun lebar dari jenis bebadotan, daun kancing, ciplukan dan gulma lainnya yang dapat menjadi inang virus dan kutu kebul,
– Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan dengan cara dibakar supaya tidak menjadi sumber penularan.
– Pemasangan perangkap likat kuning sebanyak 40 lembar/ha secara serentak di pertanaman, digantung/dijepit pada kayu/bambu setinggi 30 cm di atas tajuk daun guna mengurangi populasi vektor,
– Menjaga keberadaan parasit nympha, Encarsia formosa dan predator Monochilus siegmaculatus, dengan tidak menggunakan pestisida kimia sintetik secara tidak selektif,
– Rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai dan bukan inang virus, terutama bukan dari famili Solanaceae (contoh : kentang, tembakau), dan famili Cucurbitaceae (contoh : mentimun, melon). Rotasi tanaman dilakukan dalam hamparan, tidak perorangan, serentak setiap satu musim tanam dan seluas mungkin.
Catatan :
Cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus gemini adalah dengan membasmi vektornya (hewan pembawa virus/penular). Beberapa diantaranya adalah kutu kebul, trhips, tungau dan kutu daun. Hama jenis kutu-kutuan bisa dikendalikan dengan pestisida berbahan aktif abamectin
Penyakit Keriting Bule atau Virus Kuning
Penyebab : Gemini Virus ”TYLCV” (Tomato Yellow Leaf Curl Virus)
Morfologi dan Daur Penyakit
Virus Kuning atau Keriting Bule tidak ditularkan melalui biji, tetapi dapat menular melalui penyambungan dan melalui serangga vektor kutu kebul. Kutu kebul merupakan vektor/pembawa utama penyakit ini. Kutu kebul dapat menularkan geminivirus secara persisten (tetap) artinya sekali makan pada tanaman yang mengandung virus, seumur hidupnya dapat menularkan dan menyebarkan penyakit ini.
Selain kutu kebul, OPT (organisme penggangu tanaman) yang dapat menularkan penyakit virus gemini adalah jenis kutu-kutuan. Yakni kutu daun, tungau dan thrips yang merupakan penyebab utama keriting daun. Itulah sebabnya tanaman cabe yang terserang virus gemini pada umumnya juga mengalami keriting daun.
Gejala serangan secara umum :
Warna tulang daun berubah menjadi kuning terang, mulai dari daun-daun muda dibagian pucuk tanaman, berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas (cupping).
Selanjutnya daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan biasanya produksi buah menurun dan lama-kelamaan tidak berbuah sama sekali. Gejala di lapangan di tiap daerah biasanya tidak sama, tergantung dari jenis varietas cabai, ketinggian tempat dan lingkungan.
Tanaman inang lain yang disukai virus kuning adalah Tomat, cabai rawit, tembakau, gulma babadotan/wedusan dan bunga kancing (Gomphrena globosa).
Pengendalian :
Hingga saat ini belum ada zat kimia apapun yang mampu membasmi virus gemini.
Anjuran teknologi pengendalian virus kuning yang dilakukan selama ini merupakan hasil penelitian dan kajian lapangan Lembaga Penelitian (Balitsa), Perguruan Tinggi (IPB, UGM) dan instansi terkait, dengan upaya pengendalian antara lain sebagai berikut :
A. Pada Persemaian
– Budidaya dengan menggunakan benih yang steril, sehat dan bukan berasal dari daerah terserang.
– Menanam varietas yang agak tahan (karena tidak ada yang tahan) misalnya cabai Kopay Sumbar.
– Perendaman benih dengan larutan PGPR (Plant Growth Promotion Rhizobacter), atau Pf/Pseudomonas fluorescens dengan dosis 20 ml/liter air selama 6 – 12 jam). Beberapa Laboratorium PHP di daerah sudah mampu membuat bahan perbanyakan larutan PGPR atau Pf, selain itu bahan perbanyakan PGPR juga dapat diperoleh di Klinik Tanaman Fakultas Pertanian IPB (Institut Pertanian Bogor),
– Menutup/mengerodongi persemaian sejak benih disebar untuk pencegahan masuknya vektor virus dengan menggunakan kasa/kelambu halus yang tembus sinar matahari.
B. Di Lapangan :
– Untuk menahan / membatasi masuknya vektor kutu kebul ke dalam petak tanaman, dilakukan penanaman tanaman border/pembatas lahan tanam dengan 6 baris tanaman jagung 3-4 minggu sebelum tanam cabai dengan jarak tanam rapat 15 – 20 cm atau tanaman border lainnya antara lain, orok–orok, dan pagar kelambu setinggi 2,8 – 3m dari tanah,
– Penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi infestasi serangga vektor dan mengurangi gulma,
– Penyiraman tanaman pada umur 1 minggu sebelum tanam dengan PGPR 20 cc / l air, dan dilanjutkan pada umur 20 HST dan 40 HST dengan konsentrasi 20 cc / l air dengan volume penyiraman 100 ml /tanaman, bersamaan pemupukan susulan.
– Pemberian pupuk kandang/kompos minimal 20 ton/ha,
– Sanitasi lingkungan, mengendalikan gulma berdaun lebar dari jenis bebadotan, daun kancing, ciplukan dan gulma lainnya yang dapat menjadi inang virus dan kutu kebul,
– Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan dengan cara dibakar supaya tidak menjadi sumber penularan.
– Pemasangan perangkap likat kuning sebanyak 40 lembar/ha secara serentak di pertanaman, digantung/dijepit pada kayu/bambu setinggi 30 cm di atas tajuk daun guna mengurangi populasi vektor,
– Menjaga keberadaan parasit nympha, Encarsia formosa dan predator Monochilus siegmaculatus, dengan tidak menggunakan pestisida kimia sintetik secara tidak selektif,
– Rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai dan bukan inang virus, terutama bukan dari famili Solanaceae (contoh : kentang, tembakau), dan famili Cucurbitaceae (contoh : mentimun, melon). Rotasi tanaman dilakukan dalam hamparan, tidak perorangan, serentak setiap satu musim tanam dan seluas mungkin.
Catatan :
Cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus gemini adalah dengan membasmi vektornya (hewan pembawa virus/penular). Beberapa diantaranya adalah kutu kebul, trhips, tungau dan kutu daun. Hama jenis kutu-kutuan bisa dikendalikan dengan pestisida berbahan aktif abamectin
cara menanam mawar dari biji
Bagaimanakah cara menanam mawar dari biji? Pertama-tama harus saya
tanyakan dulu kepada Anda, apakah Anda ingin menanam mawar dari biji
dengan tanaman mawar yang sudah Anda punya sekarang? Maksudnya adalah
Anda ingin memperbanyak tanaman mawar yang Anda punya dengan cara
memperbanyaknya melalui biji yakni membuat benih dari bijinya terlebih
dahulu dengan usaha Anda sendiri dan bukan membeli biji mawar yang
banyak dijual di pasaran, jika ya? Anda sebaiknya baca artikel saya yang
berjudul Cara Memperbanyak Mawar Dari Biji kemudian jika biji mawar berhasil berkecambah, silahkan baca artikel ini untuk mengetahui cara menanam mawar dari biji.
Biji mawar sekarang ini dapat diperoleh dengan mudah dan harganya pun
terjangkau, Anda bisa mencarinya melalui internet semisal dengan
mengetikkan kata kunci “jual biji mawar” melalui mesin pencari favorit
Anda, dan muncul-lah banyak situs-situs yang menawarkan benih mawar dari
biji. Biasanya penjual/produsen biji mawar menjual biji mawar yang
sudah dikemas rapi, namun pertanyaannya apabila Anda seorang pemula,
akan sangat membantu sekali jika dalam kemasan biji mawarnya terdapat
petunjuk cara menanamnya. Namun jika tidak ada petunjuknya, apa yang
akan Anda lakukan? Mudah-mudahan penjualnya dapat membimbing Anda
bagaimana cara menanamnya. Tetapi jika tidak, ya sebaiknya Anda cari
info melalui internet dimana banyak sekali yang memberikan tips cara
menanam mawar dari biji seperti pada blog saya ini.
Baiklah, jadi bagaimana cara menanam mawar dari biji itu? Pertama-tama
sebelum Anda membeli biji mawar, sebaiknya Anda tanyakan terlebih dahulu
kepada penjual apakah biji mawarnya sudah distratifikasi? Karena biji
mawar yang belum distratifikasi sesungguhnya belum dapat langsung
ditanam pada media tanah atau pun lainnya. Lalu bagaimana cara
mengetahui apakah biji mawar yang Anda beli sudah distratifikasi atau
belum? Biasanya dalam kemasannya ditulis “sudah distratifikasi” atau
jika dalam bahasa Inggris tulisannya seperti “they are already stratified”. Jika tidak ada tulisan tersebut dalam kemasannya, Anda harus terlebih dahulu membaca artikel saya sebelumnya pada tautan (link)
cara memperbanyak mawar dari biji di paragraf pertama dan baca pada
bagian Stratifikasi. Akan tetapi, jika biji mawar yang Anda beli sudah
distratifikasi, maka silahkan lanjutkan membaca disini.
Ilustrasi mawar pada nampan pembibitan |
Tanamlah biji mawar yang sudah Anda beli pada media dengan kedalaman ¼
inci (6 mm) dengan ruang biji minimal 5 cm untuk meminimalkan
persaingan. Jika Anda menanam biji yang Anda stratifikasi sendiri yakni
telah muncul kecambah, tanamkan dengan posisi kecambah yang menunjuk ke
bawah karena itu adalah cikal bakal dari akar.
Jika benih yang ditanam hasil stratifikasi Anda sendiri (telah muncul
kecambah), biasanya dia akan muncul/tumbuh dalam waktu seminggu. Namun,
jika membeli biji mawar kemasan yang dalam kemasannya disebutkan telah
distratifikasi, biasanya dia akan muncul lebih lama dalam waktu beberapa
minggu. Apabila menanam biji mawar yang belum distratifikasi dengan
metode yang saya tulis pada artikel sebelumnya, biji mawar bisa muncul
sebagai tanaman selama dua hingga tiga tahun.
Jaga agar media tanam tetap lembab (selalu agak basah namun tidak
terlalu basah) dengan suhu antara 16-21 derajat celcius, suhu tersebut
merupakan suhu ideal bagi kebanyakan varietas mawar. Bibit biji mawar
biasanya akan tumbuh dengan baik ketika menerima sinar matahari 6 jam
atau lebih setiap harinya, namun disarankan Anda mengetahui varietas
mawar yang ditanam sehingga dapat mengetahui lebih pasti berapa jam
baiknya terkena sinar matahari setiap harinya kepada orang yang sudah
ahli atau kepada penjual biji mawar Anda.
Ilustrasi mawar hasil transplantasi pada pot |
Transplantasi/pindahkan tanaman ke pot yang lebih besar atau tanam di
luar ruangan. Sebaiknya transplantasikan ketika cuaca dingin, mendung
atau sore hari dimana tanaman sedang kehilangan air. Gali lubang tanam
sehingga akar tanaman dapat masuk dengan baik, tanamkan dengan masih
terdapat media yang diambil dari nampan agar kelembaban media masih
dapat terjaga. Setelah itu, siramlah dengan cukup air. Kedalaman
penanaman diusahakan sama seperti pada kedalaman media nampan pembibitan
yakni batang yang sebelumnya di atas media/tanah, usahakan tetap sama
seperti itu.
Ilustrasi mawar yang sudah tumbuh besar pada pot |
Bagaimanakah cara memperbanyak mawar dari biji? Sesungguhnya
memperbanyak mawar dari biji merupakan tantangan tersendiri terutama
bagi para pemula. Karena metode memperbanyak mawar dari biji bukanlah
metode tercepat dalam hal perbanyakan tanaman mawar. Biasanya tingkat
keberhasilan memperbanyak mawar dari biji sangat kecil dikarenakan
sebagian besar benih yang Anda kumpulkan sering tidak akan berkecambah
walaupun itu tergantung dari proses yang Anda lakukan juga. Kemungkinan
keberhasilan memperbanyak mawar dari biji dapat memerlukan waktu hingga
tahunan, walaupun begitu akan sangat bangga dan bahagia sekali apabila
Anda dapat berhasil menanamnya sehingga Anda merasa seperti memiliki
anak sendiri karenanya.
Lantas, bagaimana tahapan awal cara memperbanyak mawar dari biji? Apakah
semua jenis mawar dapat dikembangkan melalui biji? Bagi pemula, untuk
bereksperimen dengan mawar hibrida disarankan untuk membiarkan mawar
melakukan penyerbukannya sendiri yang biasanya dibantu oleh serangga
atau penyerbukan sendiri dalam beberapa varietas. Lalu biarkan mahkota
bunga mawar tersebut mati pada tanamannya sehingga pada nantinya akan
tumbuh buah mawar yang di dalamnya terdapat biji mawar. Mawar yang lebih
mudah menghasilkan buah/biji biasanya mawar dari varietas Playboy (Red Blend Floribunda), Hurdy Gurdy (Red Blend Miniature), Peggy T dan Fairhope (Light Yellow Miniature).
Tunggulah buah/biji mawar hingga berubah warna menjadi benar-benar
merah, oranye, coklat atau ungu untuk kemudian di petik. Jangan biarkan
mereka mulai mengering dan keriput karena benih di dalamnya bisa jadi
sudah mati. Lalu potong buah sehingga terbagi dua dan terlihat biji di
dalamnya menggunakan pisau bersih, lalu ambil biji-biji yang terdapat di
dalamnya menggunakan pisau atau alat lainnya yang lebih mudah.
Biji mawar harus benar-benar bersih dari bulir-bulir buah yang menempel,
karena hal ini (tidak bersih dari bulir) dapat mengakibatkan benih
tidak bisa berkecambah. Cara termudah dan efektif adalah dengan menaruh
biji-biji tersebut ke dalam sebuah saringan dan bersihkan dengan aliran
air mengalir. Lalu rendam biji mawar dalam campuran air dan hidrogen peroksida dengan
perbandingan 1,5 sendok teh dari 3 persen hidrogen peroksida ke dalam 1
cangkir air dan diamkan selama satu jam. Hal tersebut penting dilakukan
agar tidak tumbuh jamur pada benih mawar.
Stratifikasi
Kemudian tiriskan biji mawar pada bahan basah semisal handuk kertas yang
dibasahi. Hal ini perlu dilakukan karena biji mawar tidak akan tumbuh
kecuali mereka disimpan dalam kondisi basah dan dingin, atau adaptasi
lingkungan musim dingin. Tempatkan biji mawar antara dua lapisan yang
sedikit dibasahi oleh handuk kertas.
Setelah itu, simpan biji mawar dalam lemari pendingin selama beberapa
minggu dalam kondisi dibungkus kantong plastik dengan bahan basahnya
atau dapat juga menggunakan nampan pembibitan. Simpan pada rak kulkas
tersendiri, jangan disatukan dengan rak yang ada buahnya atau sayuran,
karena mereka (buah/sayuran) dapat melepaskan bahan kimia dan mencegah
benih dari pengembangan.
Selalu jaga media benih (handuk kertas) agar tetap basah dengan cara
meneteskan beberapa tetes air jika handuk kertas mulai mengering.
Periksa setidaknya sekali sampai dua kali dalam seminggu apakah kecambah
telah muncul dari cangkang biji? Tergantung pada jenis varietas mawar,
waktu yang dibutuhkan pada biji mawar untuk berkecambah adalah
berbeda-beda. Akan tetapi biasanya akan tumbuh berkecambah pada rentan
waktu 4-16 minggu dengan resiko kegagalan biasanya sangat tinggi yakni
hingga mencapai 70 persen atau lebih mereka tidak tumbuh sama sekali.
Lama sekali ya proses memperbanyak mawar dari biji itu? Lalu mungkin
Anda bertanya, apakah mawar semi holland seperti yang biasa kami jual
atau mawar-mawar yang biasanya ada di toko-toko bunga (florist)
lokal Anda dapat diperbanyak dengan cara seperti ini? Saya sendiri tidak
pernah mencobanya dikarenakan kami selalu memperbanyak tanaman mawar
dengan cara yang lebih cepat dengan resiko kegagalan yang rendah yakni
menggunakan teknik okulasi yang dapat Anda baca pada artikel saya
sebelumnya yakni Perbanyakan Tanaman Mawar Secara Vegetatif.
Pun kami tidak pernah membiarkan bunga mawar semi holland yang kami
tanam bunganya dibiarkan hingga menjadi biji karena tingginya permintaan
bunga mawar, sehingga setiap tanaman mawar kami berbunga dan sudah
cukup waktu panen, selalu kami panen. Namun, tidak ada salahnya juga
apabila Anda memiliki tanaman bunga mawar semi holland untuk mencoba
memperbanyak tanamannya melalui pembijian dengan cara yang telah
dipaparkan di atas.Adapun jika Anda membeli benih mawar biji yang banyak ditawarkan online tetapi tidak tahu bagaimana cara menanamnya, Anda dapat membaca artikel saya berikutnya tentang tips cara menanam mawar dari biji. Walaupun banyak yang menawarkan benih mawar biji, pun apabila berhasil Anda tumbuhkan, tetap saja saya yakin bahwa menumbuhkan mawar lebih cepat dengan cara menanamnya melalui bibit mawar hasil okulasi. Akhir kata, selamat mencoba dan semoga tipsnya bermanfaat!
Gejala Serangan Tungau (mites)
Gejala Serangan Tungau (mites)
Hama tungau bersembunyi di balik daun. Hama tungau menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman. Serangan ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar lalu berubah menjadi kecokelatan dan akhirnya menghitam. Daun menjadi keriting dan menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk seperti sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus.
Serangan parah terjadi pada musim kemarau. Hal ini disebabkan karena hama tungau lebih cepat berkembang biak pada kondisi kering. Disaat musim kemarau dan cuaca panas dengan suhu optimal 27° C telur-telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari. Menjadi tungau dewasa secara seksual dalam waktu 5 hari setelah menetas.
Seekor hama tungau betina mampu bertelur sebanyak 20 butir telur/hari, dan dapat hidup antara 2 sampai 4 minggu. Tungau-tungau tersebut dapat bertelur hingga ratusan telur. Seekor tungau betina tunggal mampu berkembang biak hingga satu juta ekor tungau dalam jangka waktu satu bulan.
Tingkat perkembangbiakan hama tungau yang sangat cepat, membuat petani kewalahan membasmi hama ini. Untuk itu petani harus melakukan pencegahan sejak dini, yakni dengan cara melakukan pengontrolan tanaman secara rutin. Jika ditemukan gejala serangan, segera lakukan tindakan penyemprotan dengan pestisida berbahan aktif abamectin. Baca : Daftar Bahan Aktif Pestisida Pembasmi Hama Kutu
TUNGAU (MITES)
Hama Tungau adalah hewan kecil bertungkai delapan dan suka bergerombol yang menjadi anggota superordo Acarina. Tungau berbeda dengan serangga (Insecta), tetapi lebih dikategorikan pada laba-laba. Hingga saat ini terdapat puluhan jenis tungau yang sudah ditemukan, tetapi taksonomi tungau belum stabil karena masih ditemukan banyak perubahan.
Tungau betina bersifat diploid, sedangkan tungau jantan bersifat haploid. Artinya, tungau betina merupakan keturunan dari telur yang dibuahi oleh tungau jantan, sendangkan tungau jantan merupakan keturunan dari telur yang tidak dibuahi. Ketika melakukan perkawinan, tungau betina akan menghindari terjadinya pembuahan pada beberapa butir telur untuk menghasilkan tungau jantan. Telur yang dibuahi akan menghasilkan betina diploid. Sementara telur yang tidak dibuahi akan menghasilkan tungau jantan haploid.
Tungau menyerang tanaman dengan cara menusuk permukaan daun dan menghisap cairannya. Kerusakan akibat serangan tungau tidak bisa disepelekan. Selain merusak daun, tungau juga berpotensi menyerang batang dan buah. Hama ini menyerang tanaman pada berbagai musim karena memiliki kemampuan beradaptasi di berbagai habitat, seperti lumut, tanah, rumput, bahkan hingga gudang penyimpanan. Tungau bersifat polyfag, semua jenis tanaman diserang.
BEBERAPA JENIS TUNGAU YANG KERAP MENYERANG TANAMAN
Polyphagotarsonemus latus (Tungau Kuning)
Polyphagotarsonemus latus sering menyerang tanaman cabai, tomat, karet, dan teh.
Tetranychus bimaculatus dan Tetranychus cinnabarinus (Tungau Merah)
Hama ini dikenal dengan nama Tungau muda yang baru menetas berwarna merah jambu, mengalami beberapa kali pergantian kulit, selongsong kulitnya menempel pada daun. Tungau muda berwarna putih kekuningan dan tungau dewasa berwarna merah. Siklus hidup tungau merah diselesaikan dalam waktu sekitar 15 hari. Tungau ini sering menyerang tanaman cabai maupun tomat.
Steneotarsonemus bancofti menyerang tanaman tebu.
Pyemotes spp menyerang tanaman lada.
Hama tungau bersembunyi di balik daun. Hama tungau menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman. Serangan ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar lalu berubah menjadi kecokelatan dan akhirnya menghitam. Daun menjadi keriting dan menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk seperti sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus.
Serangan parah terjadi pada musim kemarau. Hal ini disebabkan karena hama tungau lebih cepat berkembang biak pada kondisi kering. Disaat musim kemarau dan cuaca panas dengan suhu optimal 27° C telur-telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari. Menjadi tungau dewasa secara seksual dalam waktu 5 hari setelah menetas.
Seekor hama tungau betina mampu bertelur sebanyak 20 butir telur/hari, dan dapat hidup antara 2 sampai 4 minggu. Tungau-tungau tersebut dapat bertelur hingga ratusan telur. Seekor tungau betina tunggal mampu berkembang biak hingga satu juta ekor tungau dalam jangka waktu satu bulan.
Tingkat perkembangbiakan hama tungau yang sangat cepat, membuat petani kewalahan membasmi hama ini. Untuk itu petani harus melakukan pencegahan sejak dini, yakni dengan cara melakukan pengontrolan tanaman secara rutin. Jika ditemukan gejala serangan, segera lakukan tindakan penyemprotan dengan pestisida berbahan aktif abamectin. Baca : Daftar Bahan Aktif Pestisida Pembasmi Hama Kutu
TUNGAU (MITES)
Hama Tungau adalah hewan kecil bertungkai delapan dan suka bergerombol yang menjadi anggota superordo Acarina. Tungau berbeda dengan serangga (Insecta), tetapi lebih dikategorikan pada laba-laba. Hingga saat ini terdapat puluhan jenis tungau yang sudah ditemukan, tetapi taksonomi tungau belum stabil karena masih ditemukan banyak perubahan.
Tungau betina bersifat diploid, sedangkan tungau jantan bersifat haploid. Artinya, tungau betina merupakan keturunan dari telur yang dibuahi oleh tungau jantan, sendangkan tungau jantan merupakan keturunan dari telur yang tidak dibuahi. Ketika melakukan perkawinan, tungau betina akan menghindari terjadinya pembuahan pada beberapa butir telur untuk menghasilkan tungau jantan. Telur yang dibuahi akan menghasilkan betina diploid. Sementara telur yang tidak dibuahi akan menghasilkan tungau jantan haploid.
Tungau menyerang tanaman dengan cara menusuk permukaan daun dan menghisap cairannya. Kerusakan akibat serangan tungau tidak bisa disepelekan. Selain merusak daun, tungau juga berpotensi menyerang batang dan buah. Hama ini menyerang tanaman pada berbagai musim karena memiliki kemampuan beradaptasi di berbagai habitat, seperti lumut, tanah, rumput, bahkan hingga gudang penyimpanan. Tungau bersifat polyfag, semua jenis tanaman diserang.
BEBERAPA JENIS TUNGAU YANG KERAP MENYERANG TANAMAN
Polyphagotarsonemus latus (Tungau Kuning)
Polyphagotarsonemus latus sering menyerang tanaman cabai, tomat, karet, dan teh.
Tetranychus bimaculatus dan Tetranychus cinnabarinus (Tungau Merah)
Hama ini dikenal dengan nama Tungau muda yang baru menetas berwarna merah jambu, mengalami beberapa kali pergantian kulit, selongsong kulitnya menempel pada daun. Tungau muda berwarna putih kekuningan dan tungau dewasa berwarna merah. Siklus hidup tungau merah diselesaikan dalam waktu sekitar 15 hari. Tungau ini sering menyerang tanaman cabai maupun tomat.
Steneotarsonemus bancofti menyerang tanaman tebu.
Pyemotes spp menyerang tanaman lada.
Hama Kutu Perisai Chrysomphalus aonidum
Hama Kutu Perisai “Chrysomphalus aonidum”
Ancaman Pada Tanaman Jeruk
Oleh :
Tri Wulan Widya Lestari, SP.
Chrysomphalus aonidum
adalah spesies polifagus dengan preferensi untuk jeruk , terutama jeruk
Valencia dan grapefruits ( Bedford , 1989) . Telah tercatat lebih dari
77 tanaman dari berbagai macam famili, termasuk tanaman jeruk, tanaman
hias, pohon kelapa dan pohon kehutanan ( Borchsenius , 1966) . Di
Indonesia sesuai
dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 93/Permentan/OT.160/12/2011
tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina hama ini termasuk
OPTK A2 Gol II.
Gambar :
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : AnimaliaFilum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famil : Diaspididae
Genus : Chrysomphalus
Spesies : Chrysomphalus aonidum
Tanaman Inang :
Tanaman inang Utama adalah Citrus, Citrus aurantiifolia (jeruk), Citrus limon (jeruk nipis), Citrus maxima (jeruk), Citrus sinensis (jeruk navel), Citrus x paradisi (jeruk bali) sedangkan tanaman inang sekunder adalah Asparagus officinalis (asparagus), Camellia sinensis (teh), Carica papaya (pepaya), Cinnamomum verum (cinnamon), Cocos nucifera (kelapa), Dracaena, Gossypium (kapas), Lauraceae, Malus pumila (apel), Mangifera indica (mangga), Musa (pisang), Musa x paradisiaca (pisang raja), Palmae (Tanaman dari famili palma), Phoenix dactylifera (kurma), Pinus (pinus).
Biologi dan Ekologi :
Reproduksi dari Chrysomphalus aonidum adalah secara seksual. Tidak ada bukti partenogenesis yang telah tercatat. Rasio jenis kelamin C. aonidum biasanya
ditemukan adalah jenis kelamin betina. Setiap imago betina meletakkan
sekitar 50-150 butir telur berbentuk oval selama periode 1-8 minggu,
tergantung pada bagian tanaman yang terinfestasi (pada daun yang kurang
subur dan buah yang terinfestasi). Telur menetas di bawah skala dan
nimfa instar satu aktif bergerak mencari tempat makan dan menetap di
bagian tanaman yang disukainya. Pada nimfa instar kedua adalah tahap
memakan yang utama untuk penentuan jenis kelamin. Nimfa instar kedua
akan membentuk perisai atau cangkang berbentuk seperti lingkaran untuk
melindungi tubuh dan perisai ini akan terus bertumpuk setiap kali ganti
kulit hingga menjadi imago betina.Perkembangbiakan serangga dewasa
membutuhkan waktu 7 – 16 minggu tergantung pada suhu.
C. aonidum memiliki ketahanan untuk lingkungan lembab dan tidak dapat hidup pada suhu dingin. Imago serangga jantan C. aonidum agak
lebih toleran terhadap kelembaban rendah daripada imago serangga
betina, sehingga imago serangga jantan lebih sering ditemukan pada
permukaan atas daun sementara imago serangga betina berkumpul di
permukaan bawah daun. C. aonidum akan terjadi peningkatan mortalitas selama musim hujan deras dan mencapai tingkat populasi yang tinggi selama cuaca kering.
Tahap
larva instar pertama adalah tahap larva instar pertama menyebar tunggal
(sendiri). Setiap larva instar pertama akan menempati posisi pada
bagian tanaman, dimana akan terbawa angin beberapa puluh kilometer
jauhnya. Melalui binatang dan manusia biasanya juga larva ini dapat
terbawa jauh. Perpindahan bibit tanaman yang terinfeksi atau hasil
tanaman dimana C. aonidum dapat terintroduksi ke negara lain.
Morfologi :
Imago
serangga jantan memiliki panjang 0,7 mm dan memiliki satu pasang sayap,
dua pasang mata majemuk, tidak ada mulut, dan memiliki alat kelamin
yang panjang. Diameter perisai imago betina berkisar 1,8-2,1 mm. Tubuh
imago betina kutu perisai ini berwarna kuning terdapat di bawah cangkang
Nimfa instar pertama panjangnya 0,3 mm dan memiliki kaki yang kemudian
mengecil membentuk sisik putih melingkar.
Gejala serangan:
Kutu
perisai ini menempel pada daun dan tangkai. Kutu menyukai bagian-bagian
tanaman yang terlindung, terutama banyak dijumpai di permukaan bawah
daun dan di sepanjang tulang daun. Pada daun yang terserang terdapat
bercak-bercak klorosis, karena kutu menghisap jaringan sel daun,
kemudian berwarna kuning. Serangan yang lebih berat akan mengakibatkan
daun menjadi keriting.
Gambar :
Faktor yang mempengaruhi perkembangan populasi :
- Jarak tanam yang terlalu rapat
- Naungan yang terlalu banyak
- Curah hujan yang sedikit
Pengendalian :
-
Pengendalian secara peraturan, pemeriksaan sebelum ekspor harus mencukupi. Daun-daun, khususnya permukaan yang lebih rendah, dan buah-buah harus diperiksa.
-
Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan pestisida.
-
Pengendalian secara biologi, dua spesies parasit Aphytis holoxanthus dan Pteroptrix smithi, adalah agen pengendalian biologis utama yang digunakan terhadap C. aonidum.
-
Pengendalian hama terpadu
http://www.biosecurity.govt.nz/pests-diseases/plants/florida-red-scale/frs-report.html. Diakses tanggal 18 April 2015.
http://wbd.etibioinformatics.nl/bis/diaspididae.php?menuentry=soorten&id=102. Diakses tanggal 18 April 2015.
http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.phpoption=com_content&view=article&id=190&Itmid=249. Diakses tanggal 18 April 2015.
Sunday, 11 October 2015
Ayam aduan_Jenis Pukulan Ayam Bangkok
Jenis pukulan ayam aduan ada bermacam-macam dan pula berbagai fungisi, karena setiap ayam punya keunikan sediri sendiri. Bukan berarti ayam dengan pukulan tertentu menjadi pemenang mutrak dalam suatu pertandingan, misalnya ayam pama dan saigon akan berbeda dalam hal pukulan, Pama terkenal dengan pukulan sawatnya yang tepat mengenai kepala tanpa patukan beda lagi untuk saigon ganoi yang harus memukul dengan harus mematuk terlebih dahulu.
Mungkin secara body, pama kalah dalam hal tulang dan dayatahan pukul tapi tetap jalu dan teknik adalah hal mutlak dalam memenangkan suatu ronde. Pama dapat kalah jika sama2 pukul patuk, tapi jika pukul lari tanpa tersentuh meskipun kalah besar dan kuat ya saigon kalah lah. Karena itu sekarang di thailand di terbitkan ayam baru dengan tranmark Mangon, pama+Saigon(ngon krn orng thailnd tdk biasa ucap gon), apa bedanya dengan magon indonesia?bedanya adalah hasil mangon thailand lebih selectif dalam memilih bibit, dari gaya pukul pama yg di ambil, teknik pama, tapi badan nya dan tulangnya saigon. dan pula untuk hasil maksimal ada rumus pakem peternak mereka, yaitu sampai 3x garis keturunan sampai kemurnian darahnya 75% pama.
Beda thailand beda Indonesia, magon indonesia masih belum punya pakem kuat, mungkin hanya beberapa peternak yang mengetahui teknik ini, tapi umumnya hanya Pama + Saigon turunan pertama saja, jadinya tidak maksimal dan pula ketika di trunkan lagi, maka keturunan magon indonesia masih tidak setabil, bisa jadi menjadi saigon lagi atau kecil seperti pama. Kalau mangon Thailand asli, jika di kawinkan lagi akan masih tampak kemurniannya tubuh saigon +tapi teknik pama dan mayoritas anaknya mirip2 itu, kalaupun meleset, hanya sedikit saja.
Dari contoh Kasus di atas bisa di simpulkan bahwa jenis pukul itu sangat berperan penting dalam suatu pertandingan, tergantung teknik musuh ayamnya tergantung pula ke efectifan jenis pukul tersebut. maka inilah Macam-Macam tekhik pukulan ayam aduan antara lain :
Pukulan Satu
Pukulan Seri
Jenis pukulan seri ditandai dengan banyaknya terlontar pukulan secara bertubi-tubi namun kurang akurat,namun jika ayam jenis ini adalah ayam keturunan dari darah jawara yang mempunyai pukulan tepat dan mematikan maka tentunya jenis pukulan ini sangat ditakuti karena tentunya dapat menyelesaikan suatu pertarungan dalam waktu yang singkat.Ayam bangkok dengan pukulan ini biasanya memilki gerakan yang lincah dan lebih sering memberikan pukulan dari arah depan.Di Thailand ayam ini disebut Mai Dien
Kunci Pukul
Pukulan Belakang
Pukulan Janggut
HANYA ORANG MUKMIN YANG LEBIH INGIN MENGENAL TUHANNYA :
CERITA-Surga Bagi Kristiani Dermawan
English Verse:
Thursday, 8 October 2015
AYAM ADUAN_MENGATASI AYAM LERES JATUH MENTAL
Berita Ayam Lainnya:
MENGATASI AYAM LERES (JATUH MENTAL)
Ayam leres (jatuh mental) adalah salah satu masalah besar bagi para
pemilik ayam aduan. Leres atau jatuh mental adalah suatu kondisi ketika
ayam menjadi tidak percaya diri dan tidak memiliki keberanian bertarung.
Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu merasakan sakit. Ayam
leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock
karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)
- Trauma kekalahan
Ayam jago yang pernah kalah, apalagi kalah telak, bisa mengalami kondisi
leres atau jatuh mental. Karena rasa sakit yang diderita, ayam akan
merasa takut berkelahi dan tidak memiliki hati atau keberanian terhadap
ayam lain.
- Shock karena takut atau kaget
Ayam jago juga bisa mengalami leres karena takut atau kaget. Leres
karena takut bisa terjadi jika ayam mengalami kejadian dikejar binatang
yang lebih besar, misal anjing. Sedang leres karena kaget biasanya
terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan mengagetkan misalnya
kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir menabraknya. Jika
kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam,
akan dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian
bertarung.
- Keturunan (genetik)
Leres bisa juga karena keturunan. Ada ayam-ayam tertentu yang memiliki
kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam seperti ini, meskipun memiliki
teknik tarung dan postur yang baik, biasanya bernyali kecil dan begitu
merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.
Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan
kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses
harus dimulai dari awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.
Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:
- Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam betina saja. Bisa juga kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang tidak mungkin memiliki keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan ini antara 2 minggu sampai satu bulan, atau sampai anda yakin ayam tersebut mulai memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini jangan sampai ada jago lain (meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya. Yang perlu diperhatikan, area penyembuhan ini juga benar-benar bebas dari intimidasi ayam jago lain, misal masih ada ayam jago lain yang terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun areanya dibatasi. Bahkan meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras karena tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan lambat.
- Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya adalah dengan memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum memiliki keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara fisik sudah besar tapi tidak berani berkelahi ini, akan membuat ayam leres menjadi lebih percaya diri. Ia akan cenderung mengejar dan mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.
- Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2 terlampaui dengan baik, anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan ayam lain yang sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih muda dan lemah atau ayam kampung yang fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap ayam-ayam musuhnya tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. Lakukan berulang kali dengan ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai benar-benar kepercayaan dirinya pulih.
Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda perlu
lakukan tinggal menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang
sesungguhnya.
Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat diambil
keturunannya lagi karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya
kelak. Pendapatnya ini nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat saja
diambil keturunannya, kecuali ayam leres yang memang karena garis
keturunan.
Berita Resep Makanan:
RESEP MAKANAN_LONTONG KIKIL SURABAYA
RESEP MAKANAN_SUP IKAN JAMUR KUPING
Berita Resep Makanan:
RESEP MAKANAN_LONTONG KIKIL SURABAYA
RESEP MAKANAN_SUP IKAN JAMUR KUPING
AYAM ADUAN_SOLAH BERTARUNG AYAM BANGKOK
Berita Ayam Lainnya:
JURUS-JURUS BERTARUNG AYAM BANGKOK
Ayam petarung, terutama ayam bangkok memiliki ragam teknik bertarung
yang bervariasi. Seorang pelatih tidak bisa mengubah teknik bertarung
ayamnya. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh,
memperpanjang nafas dan mengeraskan pukulan.
Beberapa ragam teknik bertarung antara lain:
Beberapa ragam teknik bertarung antara lain:
- SOLAH KONTROL
Teknik ini adalah teknik bertarung yang paling polos dan tidak banyak tenaga terbuang percuma dalam mencari peluanjg alternatif untuk memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di atas kepala lawan. mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini adalah lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa lebih lama.
- GAYA SOLAH
- SOLAH PRAGAL
- SOLAH MULAR
Ini adalah teknik tarung engan lari dan jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang. Secara tiba-tiba ia bisa berbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.
- SOLAH NGALUNG
- NGGANDUL
Teknik ini mirip dengan teknik ngalung tapi gerakan leher lebih menumpang dibanding merengkuh sehigga lawan juka akan menangggun bban karena ditumpangi.
- NYAYAP
- SOLAH DONGKRAK
- SOLAH DOBRAK
Pada beberapa daerah nama-nama teknik ini bisa berbeda-beda. Secara
umum, seekor ayam petarung akan memiliki salah satu teknik dominan sejak
lahir. Satu atau dua teknik yang lain mungkin untuk dimiliki sebagai
kelebihan tapi sangat mustahil bagi seekor ayam untuk memiliki semua
teknik bertarung.
Berita Resep Makanan:
Subscribe to:
Posts (Atom)